Berita Terkini

Dialog Interaktif "Menggandeng Perempuan di Pemilu, Mengapa Susah?"

Sumenep,kab-sumenep.kpu.go.id-. Representasi perempuan dalam bidang politik dapat dikatakan masih jauh dari harapan. Di Indonesia sendiri perempuan yang terjun dalam dunia perpolitikan masih terbelenggu dengan latar belakang, budaya patriarki maupun perbedaan gender. Meskipun sampai saat ini selalu ada upaya untuk memperbaiki persolan tersebut.

Radio Republik Indonesia (RRI) Sumenep  mengadakan dialog interaktif dengan mengambil tema “menggandeng perempuan di Pemilu, Mengapa susah?”. Kali ini RRI menggandeng Bawaslu Kabupaten Sumenep yang diwakili oleh ketua Bawaslu Anwar Noris, KPU Kabupaten Sumenep yang diwakili oleh Rahbini. dan Melly Sufianti Anggota DPRD Kabupaten Sumenep sebagai wakil perempuan. (Kamis, 6 Oktober 2022).

Seperti diketahui bahwa peran perempuan sendiri dalam dunia perpolitikan sebenarnya sudah diatur oleh Undang Undang dimana ada keterwakilan perempuan minimal 30%. Baik itu sebagai penyeleggara Pemilu maupun peserta Pemilu. Akan tetapi dilapangan minat perempuan untuk menjadi penyelenggara Pemilu di badan adhoc masih sangat minim.

Oleh Karena itu dibutuhkan support dari berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran perempuan khusunya dalam Pemilu. Demikian disampaikan Rahbini saat diskusi kali ini.

Sementara Koalisi Perempuan Indonesia yang turut memberikan tanggapan bahwa posisi perempuan sebagai double burden dimana dia bertindak sebagai ibu rumah tangga dan pelayan publik juga menjadi kendala tersendiri sehingga peran perempuan kurang maksimal.

Hal itu juga diamini oleh Fatima, salah satu pendengar dari pragaan yang menyatakan bahwa masyarakat kita belum semuanya bisa menerima perempuan terlibat di dunia politik.

“Pemilu sebagai sarana Integrasi bangsa, maka eksistensi perempuan dalam Pemilu merupakan keniscayaan,” tutup Rahbini. ( Kontributor : Rahbini, Editor: Heru/ATH /foto: Rahbini)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 40 kali