
KPU Sumenep Ajarkan Demokrasi Pada Pelajar SMP-IT AL HIDAYAH
Sumenep, kab-sumenep.kpu.go.id-. Rafiqi, Komisioner KPU Kabupaten Sumenep Divisi SDM dan Parmas didampingi Rezha staff sekretariat KPU Kabupaten Sumenep hadir menjadi narasumber dalam acara yang digagas oleh SMP-IT AL HIDAYAH yaitu Talk Show proyek penguatan profil pelajar Pancasila suara demokrasi dengan mengambil tema “Berdemokrasi dengan jujur”. (Kamis, 29 September 2022).
Perlu kiranya pendidikan pemilih dikenalkan sejak dini, agar siswa/i yang saat ini sedang mengenyam bangku pendidikan di sekolah bisa lebih paham tentang politik terutama dalam hal kepemiluan sehingga nantinya disaat dewasa mereka bisa menerapkan berdemokrasi dengan jujur di segala bidang.
Kegiatan dibuka dengan Pembacaan Doa oleh salah satu guru yang bertugas. Pembukaan dan Sambutan oleh Kepala Sekolah SMP-IT Rabiyatul Adawiyah. Rabiyatul menyampaikan terimakasih yang sebesarnya atas waktu yang telah diluangkan oleh KPU Kabupaten Sumenep mengisi kegiatan sekolah ini.
“Semoga nantinya ilmu yang didapat dari pertemuan ini bisa bermanfaat bagi siswa siswi sekalian," jelas Rabiyatul dalam sambutannya.
Dilanjutkan materi yang disampaikan Rafiqi dengan tema Demokrasi, Pemilu dan Partisipasi. Mengutip pernyataan Bertrand Russell, demokrasi adalah proses dimana orang memilih seseorang yang kelak akan mereka salahkan, kata Rafiqi. Disampaikan juga oleh Rafiqi terkait ciri ciri dan tujuan demokrasi, dasar teoritik kriteria sukses demokrasi, potret demokrasi di Indonesia, pentingnya partisipasi masyarakatdalam Pemilu.
“Sebentar lagi kita Rakyat Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi yaitu Pemilihan Serentak tanggal 14 Januari 2024, dan menjadi tanggung jawab kita semua untuk mesuksekan pesta demokrasi tersebut,” jelas Rafiqi.
Dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Dalam sesi ini dapat kita ketahui bahwa keingin tahuan siswa/I terkait demokrasi sangat tinggi.Seperti salah satu pertanyaan yang disampaikan oleh salah seorang siswi tentang siapakah yang membawa demokrasi ke Indonesia? Dijawab oleh Rafiqi bahwa yang membawa demokrasi ke Indonesia adalah Ir. Soekarno.
Atau pertanyaan perwakilan seorang siswa; Apa yang akan terjadi jika tidak ada demokrasi di Indonesia? Dijawab oleh Rafiqi bahwa jika suatu negara tidak ada demokrasi maka yang terjadi adalah system pemerintahan yang otoriter/ototarian, dimana nantinya rakyat tidak diperkenankan berpartisipasi dalam pemerintahan dan kehidupan bernegara dengan dalil yang dikedepankan adalah siapa yang membuat, dia yang hebat.
Kegiatan ditutup dengan doa, ramah tamah dan sesi foto bersama. ( Kontributor : Rezha/Heru, Editor: Heru /foto: Reza)